Film ini diawali dengan karakter Jenny (Park Min-ji), seorang cewek abg, tengah mengetes *err… mengetes? Kok kedengerannya aneh ya* urine-nya dengan menggunakan test pack, dan harus mendapati kenyataan bahwa hasilnya positif, yang artinya ia hamil *yaiyalah*. Keesokan harinya ia memberitahu hal itu pada pacarnya, Juno (Kim Hye-seong). Awalnya, Juno tampak menghindar dan berusaha lari dari masalah tersebut. Namun, setelah melalui perbincangan dan adu panco, mereka akhirnya memutuskan untuk mempertahankan bayi dalam kandungan Jenny untuk tumbuh dan lahir ke dunia ini. Hal tersebut turut mempengaruhi hubungan mereka di mana dengan kehamilan Jenny, hubungan mereka bertambah hangat. Apalagi Juno selalu melindungi Jenny dan menuruti keinginan pacarnya tersebut, contohnya saat Jenny ‘ngidam’ tengah malam dan Juno langsung pergi dari rumahnya untuk membawakan makanan yang Jenny inginkan. Pokoknya siapa pun yang melihat mereka pasti akan iri melihat mesranya hubungan mereka. Namun, hal itu tentunya tidak berhenti di situ. Kandungan Jenny mulai membesar dan mereka berdua tidak mungkin menutupi hal tersebut terus menerus, apalagi baik orang tua Jenny maupun orang tua Juno belum mengetahui perihal kehamilan Jenny tersebut. Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya pada mereka berdua? Bagaimana tanggapan orang tua-orang tua mereka saat mereka mengetahui kehamilan Jenny? Tonton aja deh kalo mau tau :p
Menurut saya, film ini manis dan romantis sekali. Saya suka melihat tingkah kedua pasangan abg tersebut dalam menjalani hari-hari mereka. Apalagi bagaimana sikap Juno dalam menjaga Jenny serta kandungannya, so sweet abis. Mau dong punya pacar kayak Junooooo. Udah cakep, baik banget lagi *ngayal mode on*.
Akting kedua pemeran utamanya cukup baik dan seimbang. Meskipun saya kurang suka wajah si karakter Jenny yang kelihatan agak lebih tua dari umurnya, dan agak kurang cocok disandingkan dengan karakter Juno yang mukanya baby face abis (sehingga kalo saya liat, dari segi fisik mereka kayak kakak adek :p). Tapi untungnya dia terbantu oleh aktingnya sehingga chemistry yang dibangun oleh mereka berdua sangat pas. Yang paling penting, saya suka akting si pemeran Juno ini. Dia sukses memerankan seorang remaja yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Dan satu lagi, kepolosan-kepolosan yang mereka tampilkan sebagai seorang remaja yang akan menjadi calon orang tua ditampilkan dengan sangat alami. Begitu juga dengan pandangan-pandangan mereka tentang kehamilan tersebut, di mana mereka awalnya tidak langsung memutuskan untuk membiarkan bayi dalam kandungan tersebut tumbuh, dan di mana mereka sempat merasa takut dan berusaha lari dari kenyataan, yang menurut saya sangat wajar dan pasti terjadi pada pasangan-pasangan remaja hamil di luar nikah di mana pun itu.
Kekurangan-kekurangan dari film ini sih buat saya bagaimana kehamilan karakter Jenny tidak begitu kelihatan dari segi fisik. Kok rasanya perutnya segitu-gitu aja ya? Gak nambah gede. Padahal si karakter Jenny ini di film ini sering pamer-pamer puser, tapi kok gak keliatan bertambah gendut. Satu lagi, buat anda yang tidak suka romantisme berlebihan mungkin akan menganggap beberapa hal romantis di sini sebagai hal yang norak. Contohnya bagaimana kedua tokoh tersebut memiliki bantal dengan gambar pacar masing-masing. Anda mungkin akan menganggap hal ini sebagai hal yang manis, tapi bisa juga anda menganggap hal ini sebagai hal yang norak. Saya sih menganggap hal tersebut agak norak dan berlebihan ya untuk pasangan yang umurnya masih abg tersebut, tapi untung aja gambar si Juno di bantalnya cakep, jadi dimaafkan lah *loh?*
Well, secara keseluruhan film ini menarik untuk ditonton kok. Ringan dan menghibur. Cocok untuk ditonton oleh pecinta film komedi romantis atau pecinta film Korea. Film ini sendiri mengajarkan kita agar mau mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan, contohnya melalui karakter Jenny dan Juno yang memilih untuk membiarkan janin di tubuh Jenny tumbuh dan tidak memilih jalan aborsi. 3 bintang deh
nie poto2nyaaa silakan menikmati:)