Sabtu, 21 Januari 2012

Jendela Motivasi : Kekurangan diri

Kita semua sesungguhnya mengetahui  manusia itu tidak sempurna. Segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, sebaiknya perbedaan yang ada janganlah dijadikan pertentangan diantara kita, bahkan justru sebaliknya, perbedaan itu dicipatakan untuk saling melengkapi.


Dan janganlah kita terlalu mengasihani diri sendiri,jika kita memiliki suatu kekurangan, maka janganlah menganggap diri kita ini lemah,anggaplah kita ini hanya sedikit berbeda dari yang lainnya. Karena seriap orang pada dasarnya berbeda dan memiliki kelemahan atau kekurangan.


Fokuskan diri pada hal-hal yang mampu kita lakukan, bukan pada kekurangan kita. Fokuskan pada kelebihan kita dan bangunlah kekuatan untuk meraih kesuksesan. Janganlah terlalu merenungi diri, mengasihini atau bahkan mengurung diri dari kenyataan hidup, karena hal itu tidak akan membantu sama sekali.

Bertindaklah dan jangan takut berbuat kesalahn, karena dengan bertindak berarti kita sudah mengatasi kelemahan diri kita dan membangkitkan potensi terbaik diri kita. Hal tersebut sangat berguna bagi kita untuk meraih hal-hal terbaik dalam hidup ini. Bersyukurlah atas keadaan kita.Tuhan Maha tahu atas diri kita , dan kita sebaliknya tidak dapat mengetahui apa yang direncanakan-Nya.










Sumber :
LKS




Jendela Motivasi : Cobalah Untuk Merenung

Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur. atau dimalam hari sesaat sebelum beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungnan anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran anada yang hening. Selama berhari-hari anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarlah bahwa pikiran anda memerlukan istirahat. Tidak cukup hanya dengan tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketenangan batin. 


Pikiran yang digunakan itu bagai air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin keruh air. Semakin cepat anda mengaduk semakin kencang pusaran. Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan anda mampu mendengarkan luruhnya partikel sabun. Kini anda mendapatkan air jernih tersisa dipermukaan. Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya. Demikian halnya dengan pikiran anda yang bening.



Sumber :
LKS